Translate

Maandag 11 Maart 2013

DIARE PADA ANAK

BAB 1
pendahuluan

Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris = diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam  . Di negara berkembang, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya..
Diare mungkin pertanda adanya gangguan serius dalam tubuh. Diare termasuk gangguan kesehatan yang menjengkelkan. Bayangkan, dalam hitungan menit, Anda meski bolak-balik ke toilet, belum lagi rasa mulas yang seringkali menyertainya.
Di balik gangguannya yang tak nyaman, diare merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh. Ketika ada zat berbahaya atau asing, maka tubuh akan bereaksi lewat diare, zat asing dikeluarkan. Namun, jika sudah sedemikian mengganggu, diare sebaiknya dihentikan. Kenali jenis diare Anda, untuk mempermudah pengobatan.
Untuk mengetahui penyebanya, dapat dilakukan pemeriksaan dengan merunut ke belakang, misalnya apakah yang bersangkutan baru mengonsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan diare, mengonsumsi makanan pedas, atau jajan di luar rumah. Walau terdengar mudah, namun pemeriksaan harus teliri agar dapat mengetahui terapi yang tepat.
Biasanya efek yang amat cepat terasa adalah lemas karena kekurangan cairan, terutama jika diare terjadi pada anak-anak dan usia paruh baya. Untuk itu, jika memungkinkan penderita sebaiknya minum oralit. Air nantinya juga akan masuk bersama glukosa ke dalam tubuh melalui usus halus. Bagian usus ini tak terpengaruh dengan terjadinya diare. Makanan berserat juga dapat menolong memperbaiki agar bentuk feses lebih padat.









BAB 1
pembahasan

DIARE

1.      pengertian
Diare adalah buang air yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi yang lebih banyak dari biasanya.
2.      Etiologi
a.       Faktor Infeksi :
·         Infeksi Internal       yaitu saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare akut anak
·         Infeksi Bakteri        yaitu vibrio coma, E.coli, saimonella, campylobacter, yersenia, aeromonas, dan sebagainya.
·         Infeksi virus            yaitu Enterovirus (virus echo, coxsackie, Poliomyelitis) Adenovines, Rotavirus, Astrovirus.
·         Infeksi Parasit         yaitu Cacing, Protozoa, Jamur, serta kebiasaan mengelola makanan.
·         Infeksi Parenteral   yaitu infeksi bagian tubuh lain diluar alat pencernaan, seperti : OMA, Tonsilofaringitis, Paroncopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya sering terjadi pada bayi/anak kurang dari 2 tahun.
b.      Faktor makanan            :    Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan dan pola makanan yang salah
c.       Faktor Psikologis          :    Rasa takut dan cemas.
3.      Patogenesis :
a.       Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah :
·         Gangguan Osmotik, adanya makanan dan zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
·         Gangguan sekresi, akibat rangsangan tertentu (misalnya toxin) pada dinding usus, akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus, yang selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
·         Gangguan Motilitas usus, Hyperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan, sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun, akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan dan selanjutnya dapat menimbulkan diare.
b.      Patogenesis diare akut
·         Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung.
·         Jasad renik tersebut berkembang biak (multiplikasi) dalam usus halus.
·         Oleh jasad renik dikeluarkan toksin (toksin diaregenik).
·         Akibat toksin tersebut terjadi hypersekresi yang selanjutnya menimbulkan diare.
c.       Patogenesis diare kronik
Lebih kompleks dan faktor-faktor yang menimbulkannya ialah : infeksi bakteri, parasit, malabsorbsi, dan malnutrisi.
     d.    Klasifikasi diare
Tahapan dehidrasi menurut Ashwill dan Droske (1977) :
1.      Dehidrasi ringan : dimana berat badan menurun 3 – 5 % dengan volume cairan yang hilang kurang dari 50 ml/kgBB.
2.      Dehidrasi sedang : dimana berat badan menurun 6 – 9 % dengan volume cairan yang hilang kurang dari 50 – 90 ml/kgBB.
3.      Dehidrasi berat : dimana berat badan menurun lebih dari 10 % dengan volume cairan yang hilang sama dengan atau lebih dari 100 ml/kgBB.
4.   Patofisiologi :
Sebagai akibat dari diare akut maupun kronis, akan terjadi :
§  Kehilangan cairan dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolic, hipoklamia.
§  Gangguan gizi sebagai akibat kelaparan (masukan makanan kurang, pengeluaran bertambah).
§  Hypoglikemia
§  Gangguan sirkulasi darah
5.   Manifestasi Klinik
a.       Pasien cengeng, gelisah, SE meningkat, nafsu makan tidak ada
b.      Timbul diare, tinja cair, kadang-kadang disertai lendir dan darah.
c.       Anus dan sekitarnya lecet karena sering defekasi
d.      Timbul muntah
e.       Bila pasien kehilangan cairan dan elektrolit yang banyak, akan nampak :
·         BB menurun
·         Turgor berkurang
·         Pada bayi ubun-ubun besar dan mata cekung
·         Selaput lendir bibir dan mulut kering
·         Kulit tampak kering.
6.   Komplikasi
§  Dehidrasi, Renjatan hypovolemik, hypokalemia.
§  Hypoglikemia, Entolerence Laktosa Sekunder, Kejang.
7.  Pemeriksaan Laboratorium
·         Pemeriksaan tinja (makroskopik & mikroskopik).


8.  Penatalaksanaan
Dasar pengobatan diare adalah :
d.      Pemberian cairan : jenis cara pemberian, dan jumlah pemberian dengan memperhatikan derajat dehidrasi dan keadaan umum
1)      Cairan Peroral :
·         Dehidrasi ringan dan sedang : Naol, NaHCO3, Kcl, Glukosa, biasa berupa Oralit. untuk pengobatan sementara sebelum ke rumah sakit dan mencegah dehidrasi lebih jauh.
e.       pengobatan Dietetik (Makanan)
1)      Anak < dari 1 tahun :
·         Susu (ASI) / Susu Formula
·         Makanan setengah padat
·         Susu khusus
2)      Anak > dari 1 tahun :  Makanan padat / cair / susu.
3)      Obat-obatan :
·         Obat anti sekresi : asetosal, klorpromazine,
·         Anti biotika.
4.      Pencegahan
a.       Mencegah berkembang baiknya lalat dengan menghilangkan sarang-sarang, dengan cara  :
·         Membuang sampah pada tempat tertutup
·         Membakar sampah
·         Mencegah lalat hinggap/mengotori makanan/minuman.
b.      BAB pada tempat tertentu (WC).
c.       Memelihara kebersihan rumah dan pekarangan
d.      Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.
e.       Menjaga kebersihan alat-alat makan/minum.
f.       Menghindari makanan yang menyebabkan diare.
g.      Pengolahan dan penyajian makanan harus sesuai dengan syarat kesehatan.
h.      Memberi pendidikan kesehatan pada keluarga/masyarakat.

 







Bab 3
penutup

diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. diare dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor infeksi dan makanan. diare dapat dicegah dengan menkonsumsi makanan yang sehat dan terjamin kebersihannya serta tinggal di lingkungan yang bersih dan nyaman. Selain itu, kita harus membiasakan diri mencuci tangan baik sebelum/sesudah makan ataupun sebelum/sesudah buang air besar (BAB).

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking