BAB 1
pendahuluan
Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris =
diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah
menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam
24 jam . Di negara berkembang, diare adalah penyebab kematian paling umum
kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya..
Diare
mungkin pertanda adanya gangguan serius dalam tubuh. Diare termasuk gangguan
kesehatan yang menjengkelkan. Bayangkan, dalam hitungan menit, Anda meski
bolak-balik ke toilet, belum lagi rasa mulas yang seringkali menyertainya.
Di balik gangguannya yang tak nyaman, diare merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh. Ketika ada zat berbahaya atau asing, maka tubuh akan bereaksi lewat diare, zat asing dikeluarkan. Namun, jika sudah sedemikian mengganggu, diare sebaiknya dihentikan. Kenali jenis diare Anda, untuk mempermudah pengobatan.
Di balik gangguannya yang tak nyaman, diare merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh. Ketika ada zat berbahaya atau asing, maka tubuh akan bereaksi lewat diare, zat asing dikeluarkan. Namun, jika sudah sedemikian mengganggu, diare sebaiknya dihentikan. Kenali jenis diare Anda, untuk mempermudah pengobatan.
Untuk mengetahui penyebanya, dapat dilakukan pemeriksaan
dengan merunut ke belakang, misalnya apakah yang bersangkutan baru mengonsumsi
obat-obatan yang dapat menyebabkan diare, mengonsumsi makanan pedas, atau jajan
di luar rumah. Walau terdengar mudah, namun pemeriksaan harus teliri agar dapat
mengetahui terapi yang tepat.
Biasanya efek yang amat cepat terasa adalah lemas karena
kekurangan cairan, terutama jika diare terjadi pada anak-anak dan usia paruh
baya. Untuk itu, jika memungkinkan penderita sebaiknya minum oralit. Air
nantinya juga akan masuk bersama glukosa ke dalam tubuh melalui usus halus.
Bagian usus ini tak terpengaruh dengan terjadinya diare. Makanan berserat juga
dapat menolong memperbaiki agar bentuk feses lebih padat.
BAB 1
pembahasan
DIARE
1.
pengertian
Diare
adalah buang air yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan
frekuensi yang lebih banyak dari biasanya.
2.
Etiologi
a.
Faktor Infeksi :
·
Infeksi Internal yaitu saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare
akut anak
·
Infeksi Bakteri yaitu vibrio coma, E.coli, saimonella, campylobacter,
yersenia, aeromonas, dan sebagainya.
·
Infeksi virus yaitu Enterovirus (virus echo,
coxsackie, Poliomyelitis) Adenovines, Rotavirus, Astrovirus.
·
Infeksi Parasit yaitu Cacing, Protozoa, Jamur, serta kebiasaan mengelola
makanan.
·
Infeksi Parenteral yaitu infeksi bagian tubuh lain diluar alat pencernaan, seperti :
OMA, Tonsilofaringitis, Paroncopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya sering
terjadi pada bayi/anak kurang dari 2 tahun.
b.
Faktor makanan : Makanan basi, beracun, alergi terhadap
makanan dan pola makanan yang salah
c.
Faktor Psikologis : Rasa takut dan
cemas.
3.
Patogenesis :
a.
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya
diare adalah :
·
Gangguan Osmotik, adanya makanan dan zat yang
tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus
meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus.
Isi rongga usus yang berlebihan akan
merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
·
Gangguan sekresi, akibat rangsangan tertentu
(misalnya toxin) pada dinding usus, akan terjadi peningkatan sekresi air dan
elektrolit ke dalam rongga usus, yang selanjutnya timbul diare karena terdapat
peningkatan isi rongga usus.
·
Gangguan Motilitas usus, Hyperperistaltik akan
mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan, sehingga
timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun, akan mengakibatkan
bakteri tumbuh berlebihan dan selanjutnya dapat menimbulkan diare.
b.
Patogenesis diare akut
·
Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam
usus halus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung.
·
Jasad renik tersebut berkembang biak
(multiplikasi) dalam usus halus.
·
Oleh jasad renik dikeluarkan toksin (toksin
diaregenik).
·
Akibat toksin tersebut terjadi hypersekresi
yang selanjutnya menimbulkan diare.
c.
Patogenesis diare kronik
Lebih
kompleks dan faktor-faktor yang menimbulkannya ialah : infeksi bakteri,
parasit, malabsorbsi, dan malnutrisi.
d. Klasifikasi diare
Tahapan dehidrasi menurut Ashwill dan Droske (1977) :
1.
Dehidrasi ringan : dimana berat badan menurun 3 – 5 % dengan volume cairan yang
hilang kurang dari 50 ml/kgBB.
2.
Dehidrasi sedang : dimana berat badan menurun 6 – 9 % dengan volume cairan yang
hilang kurang dari 50 – 90 ml/kgBB.
3.
Dehidrasi berat : dimana berat badan menurun lebih dari 10 % dengan volume cairan
yang hilang sama dengan atau lebih dari 100 ml/kgBB.
4. Patofisiologi :
Sebagai akibat dari diare akut maupun kronis,
akan terjadi :
§ Kehilangan
cairan dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinya gangguan
keseimbangan asam basa (asidosis metabolic, hipoklamia.
§ Gangguan
gizi sebagai akibat kelaparan (masukan makanan kurang, pengeluaran bertambah).
§ Hypoglikemia
§ Gangguan
sirkulasi darah
5. Manifestasi
Klinik
a.
Pasien cengeng, gelisah, SE meningkat, nafsu
makan tidak ada
b.
Timbul diare, tinja cair, kadang-kadang
disertai lendir dan darah.
c.
Anus dan sekitarnya lecet karena sering
defekasi
d.
Timbul muntah
e.
Bila pasien kehilangan cairan dan elektrolit
yang banyak, akan nampak :
·
BB menurun
·
Turgor berkurang
·
Pada bayi ubun-ubun besar dan mata cekung
·
Selaput lendir bibir dan mulut kering
·
Kulit tampak kering.
6. Komplikasi
§ Dehidrasi,
Renjatan hypovolemik, hypokalemia.
§ Hypoglikemia,
Entolerence Laktosa Sekunder, Kejang.
7. Pemeriksaan
Laboratorium
·
Pemeriksaan tinja (makroskopik &
mikroskopik).
8. Penatalaksanaan
Dasar pengobatan diare adalah :
d.
Pemberian cairan : jenis cara pemberian, dan
jumlah pemberian dengan memperhatikan derajat dehidrasi dan keadaan umum
1)
Cairan Peroral :
·
Dehidrasi ringan dan sedang : Naol, NaHCO3,
Kcl, Glukosa, biasa berupa Oralit. untuk
pengobatan sementara sebelum ke rumah sakit dan mencegah dehidrasi lebih jauh.
e.
pengobatan
Dietetik (Makanan)
1)
Anak < dari 1 tahun :
·
Susu (ASI) / Susu Formula
·
Makanan setengah padat
·
Susu khusus
2)
Anak > dari 1 tahun : Makanan padat / cair / susu.
3)
Obat-obatan :
·
Obat anti sekresi : asetosal, klorpromazine,
·
Anti biotika.
4.
Pencegahan
a.
Mencegah berkembang baiknya lalat dengan menghilangkan
sarang-sarang, dengan cara :
·
Membuang sampah pada tempat tertutup
·
Membakar sampah
·
Mencegah lalat hinggap/mengotori
makanan/minuman.
b.
BAB pada tempat tertentu (WC).
c.
Memelihara kebersihan rumah dan pekarangan
d.
Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah
makan.
e.
Menjaga kebersihan alat-alat makan/minum.
f.
Menghindari makanan yang menyebabkan diare.
g.
Pengolahan dan penyajian makanan harus sesuai
dengan syarat kesehatan.
h.
Memberi pendidikan kesehatan pada
keluarga/masyarakat.
Bab 3
penutup
diare adalah penyebab
kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta
orang setiap tahunnya. diare dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
adalah faktor infeksi dan makanan. diare dapat dicegah dengan menkonsumsi makanan
yang sehat dan terjamin kebersihannya serta tinggal di lingkungan yang bersih
dan nyaman. Selain itu, kita harus membiasakan diri mencuci tangan baik
sebelum/sesudah makan ataupun sebelum/sesudah buang air besar (BAB).
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking