Translate

Sondag 10 Maart 2013

SAP HYPEREMESIS GRAVIDARUM

SATUAN ACARA PENYULUHAN


  • A.    Identifikasi Masalah : Hiperemesis Gravidarum
  • B.     Pengantar
Ø  Bidang Studi : Askeb 1
Ø  Topik : Hiperemesis Gravidarum
Ø  Sub Topik : Hiperemesis Gravidarum pada ibu hamil.
Ø  Sasaran : suami, ibu hamil, dan keluarga.
Ø  Hari / Tanggal : Jumat, 7 Desember 2012
Ø  Jam : 09:00 WITA.
Ø  Waktu / Tempat : 1 jam, Puskesmas Kawua.

  • C.     Tujuan
Ø  Tujuan Intruksional Umum : setelah dilakukan penyuluhan terjadi peningkatan pemahaman pasien dan keluarga tentang hiperemesis gravidarum.
Ø  Tujuan Intruksional Khusus : setelah diberikan penyuluhan pasien dan keluarga diharapkan mampu menjelaskan pengertian hiperemesis gravidarum, penyebabnya, tanda dan gejala yang terjadi, komplikasi yang ditimbulkan, dan penanganannya.

  • D.    Materi : Terlampir
  • E.     Metode : ceramah dan tanya jawab.
  • F.      Media : alat elektronik.
  • G.    Kegiatan Pembelajaran
No.
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
1.
2.

3.


4.







5.
2 menit
10 menit

30 menit


10 menit







5 menit
v  Memperkenalkan diri
v  Membacakan materi penyuluhan.
v  Melakukan tanya jawab dengan pasien dan keluarga.

v  Evaluasi







v  Istirahat
v  menyimak
v  Menyimak

v  Bertanya kepada penyuluh.
v  Menjawab apa yang mereka ketahui dari materi yang sudah dibacakan tadi.
v  Istirahat bersama.


  • H.    Pengesahan
Nama Mahasiswa : syntia umbur
Nama Pembimbing : Bpk. Abd. Farid Lewa, SKM. M. PH

I.       Evaluasi
Meminta peserta untuk menjelaskan pengertian Hiperemesis gravidarum
Meminta peserta untuk menjelaskan penyebab hiperemesis gravidarum
Meminta peserta untuk menjelaskan gejala-gejala hiperemesis gravidarum
Meminta peserta untuk menjelaskan penanganan hiperemesis gravidarum
J.       Lampiran Materi

HYPEREMESIS GRAVIDARUM

         Adalah mual dan muntah yng berlebihan pada wanita hamil sampai menganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk karena dehidrasi. Sebab pasti belum diketahui. Adapun faktor-faktor pendukung antara lain :
·      Sering terjadi pada primigravida (ibu yang baru pertama hamil), mola hidatidosa (hamil anggur), diabetes, dan kehamilan ganda akibat peningkatan HCG.
·      Faktor organik karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik.
·      Faktor psikologik, keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab dan sebagainya.
·      Faktor endokrin lainnya, hipertiroid, diabetes dan lain-lain.
         Batas mual muntah berapa banyak yang disebut hiperemesis gravidarum tidak ada kesepakatan. Untuk tingkat 1 = ringan yaitu mual muntah terus menerus menyebabkan penderita lemah, tidak mau makan, berat badan turun dan rasa nyeri diepigastrum, nadi sekitar 100 kali permenit, TD turun, turgor kulit  kurang, lidah kering dan mata cekung.
Untuk tingkat 2 = sedang yaitu mual dan muntah yang hebat menyebabkan KU penderita lebih parah, lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi kecil dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi), ikterus ringan, berat badan turun, mata cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi.
Untuk tingkat 3 = berat yaitu, KU jelek, kesadaran sangat menurun, somnolen sampai koma, nadi kecil halus dan cepat, dehidrasi hebat, suhu badan naik, dan tensi turun sekali, ikterus. Komplikasi yang dapat berakibat fatal terjadi pada susunan syaraf pusat, dengan adanya nistagmus, diplopia, perubahan mental.




         Penanganannya bisa dilakukan dengan pencegahan dengan memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan kepada ibu-ibu dengan maksud menghilangkan faktor psikis rasa takut. Juga tentang diet ibu hamil, makan jangan sekaligus banyak, tetapi dalam porsi yang sedikit-sedikit namun sering. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong, mual dan muntah. Defekasi hendaknya teratur. Terapi obat juga dilakukan, untuk obat-obat akan diberikan oleh tenaga kesehatan agar sesuai dosis. Hiperemesis tingkat 2 dan 3 harus dirawat inap di rumah sakit.

          Terapi psikologik berikan pengertian bahwa ibu kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir. Cari dan coba hilangkat faktor psikologis seperti keadaan sosio dan ekonomi dan pekerjaan serta lingkungan. Untuk terapi medis akan dilakukan oleh tenaga medis.




















Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking