BAB 1
Pendahuluan
Seorang
anak bukan merupakan seorang dewasa dalam bentuk kecil, karena ia mempunyai
sifat berlainan dari orang dewasa. Ia harus tumbuh dan berkembang sampai dewasa
agar dapat berguna bagi masyarakat.
Walaupun
pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma – norma tertentu, seorang
anak dalam banyak bergantung kepada orang dewasa, misalnya mengenai makanan, perawatan,
bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit dan sebagainya. Oleh karena itu,
semua orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak
yang sedang tumbuh dan berkembang, misalnya keperluan dan lingkungan anak pada
waktu tertentu agar anak dapat tumbuh dan berkembang sebaik – baiknya. Bila
lingkungan akibat sesuatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya
segera diubah sedemikian rupa sehingga pertumbuhan dan perekmbangan anak dapat
berjalan dengan sebaik – baiknya. Mak dari itu, dalam bab selanjutnya akan
dibahas tentang konsep dasar pertumbuhan dan perekmbangan serta faktor –
faktornya.
Bab 2
Pembahasan
A. Konsep
Pertumbuhan Dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel
diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur (Whalley dan
Wong,2000).
Pertumbuhan adalah adanya perubahan dalam jumlah
akibat pertambahan sel dan pembentukan protein baru sehingga meningkatkan
jumlah dan ukuran sel diseluruh bagian tubuh (Sutjiningsih,1998).
Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisik
(anatomis) yang ditandai dengan bertambahnya ukuran berbagai organ tubuh yang
disebabkan adanya penambahan perbesaran sel – sel tubuh.
Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi
alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan an belajar (Whalley dan
Wong,2000).
Perkembangan adalah pertumbuhan dan perluasan secara
peningkatan sederhana menjadi komplek dan meluasnya kemampuan individu untuk
berfungsi dengan baik (Sutjiningsih,1998).
Perkembangan yaitu suatu proses menuju terciptanya
kedewasaan yang ditandai bertambahnya kemampuan dari keterampilan yang
menyangkut struktur tubuh yang berkaitan dengan aspek non fisik.
Jadi, yang dimaksud dengan pertumbuhan dan
perkembangan adalah suatu proses pertumbuhan fisik yang ditandai bertambahnya
ukuran organ tubuh karena pertumbuhan sel dan suatu proses aspek non fisik
menuju terciptanya kedewasaan yang ditandai dengan bertambahnya kemampuan
/keterampilan yang menyangkut struktur dan fungsi tubuh.
B. Tujuan
mempelajari pertumbuhan dan perkembangan
ü untuk
mengetahui tumbuh kembang bayi yang normal
ü untuk
mengetahui adanya kelainan dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi sedini
mungkin
ü untuk
mengarahkan agar pertumbuhan dan perkembangan bayi langsung selaras sesuai
dengan usianya
C. Tahap
/fase tumbuh kembang anak
a) Fase
neonatus : Sejak lahir sampai umur 4 minggu
b) Fase
bayi : 4 minggu sampai dengan 1 tahun
c) Fase
prasekolah/balita : 1 sampai dengan 5 tahun
d) Fase
anak sekolah : 6 sampai dengan 12
tahun
e) Fase
remaja : 12 sampai dengan 18 atau 21 tahun
(belum menikah).
D. Pola
tahapan perkembangan
Pola ini mencerminkan cirri khusus dalam setiap
tahapan perkembangan yang dapat digunakan untuk mendeteksi dini perkembangan
selanjutnya. Pada masa ini dibagi menjadi 5 tahap yaitu :
1) Masa pralahir,
terjadi pertumbuhan yang sangat cepat pada alat dan jaringan tubuh
2) Masa neonatus,
terjadi proses penyesuaian dengan kehidupan diluar rahim dan hampir sedikit
aspek pertumbuhan fisik dalam perubahan
3) Masa bayi,
terjadi perkembangan sesuai dengan lingkungan yang mempengaruhinya dan
mempunyai kemampuan untuk melindungi dan
menghindari dari hal yang mengancam dirinya
4) Masa anak,
terjadi perkembangan yang cepat dalam aspek sifat, sikap, minat, dan cara
penyesuaian dengan lingkungan
E. Faktor
– faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
1) Faktor
herediter, merupakan faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan yaitu suku, ras,
dan jenis kelamin (Marlow,1988 dalam supartini,2004). Jenis kelamin ditentukan
sejak dalam kandungan. Anak laki – laki setelah lahir cenderung lebih besar dan
tinggi Dari pada anak perempuan, hal ini akan Nampak saat sudah mengalami masa
prapubertas. Ras dan suku bangsa juga mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan. Misalnya suku bangsa Asia memiliki tubuh yang lebih pendek dari
pada orang Eropa atau suku Asmat dari Irian berkulit hitam
2) Faktor
lingkungan
a) Lingkungan prenatal,
kondisi lingkungan yang mempengaruhi fetus dalam uterus yang dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin antara lain gangguan nutrisi karena ibu
kurang mendapat asupan gizi yang baik, gangguan endokrin pada ibu ( diabetes
mellitus), ibu yang mendapatkan terapi sitostatika atau mengalami infeksi
rubella, toksoplasmosis, sifilis dan herpes. Faktor lingkungan yang lain adalah
radiasi yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ otak janin.
b) Lingkungan post natal,
lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan setelah bayi
lahir
3) Nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting
dalam menunjang kelangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan. Terdapat
kebutuhan zat gizi yang diperlukan seperti protein, karbohidrat, lemak,
mineral, vitamin dan air. Apabila kebutuhan tersebut tidak atau kurang
terpenuhi maka dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Asupan
nutrisi yang berlebihan juga berdampak buruk bagi kesehatan anak, yaitu terjadi
penumpukan kadar lemak yang berlebihan dalam sel /jaringan bahkan pada pembuluh
darah. Penyebab status nutrisi kurang pada anak yaitu :
Ø Asupan
nutrisi yang tidak adekuat baik secara kuantitatif maupun kualitatif
Ø Hiperaktivitas
fisik/istirahat yang kurang
Ø Adanya
penyakit yang menyebabkan peningkatan kebutuhan nutrisi
Ø Stres
emosi yang dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan atau absorpsi makanan tidak
adekuat
4) Lingkungan
budaya
Budaya keluarga atau masyarakat akan mempengaruhi
bagaimana mereka dalam mempersepsikan dan memahami kesehatan dan perilaku hidup
sehat. Pola perilaku ibu hamil dipengaruhi oleh budaya yang dianutnya, misalnya
larangan untuk makan makanan tertentu padahal zat gizi tersebut dibutuhkan
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Keyakinan untuk melahirkan didukun
beranak dari pada ditenaga kesehatan setelah anak lahir dibesarkan dilingkungan
atau berdasarkan lingkungan budaya masyarakat setempat.
5) Status
sosial dan ekonomi keluarga
Anak yang dibesarkan dikeluarga yang berekonomi
tinggi untuk pemenuhan kebutuhan gizi akan tercukupi dengan baik dibandingkan
dengan anak yang dibesarkan dikeluarga yang berekonomi sedang atau kurang.
Demikian juga denga status pendidikan orang tua, keluarga dengan pendidikan
tinggi akan lebih mudah menerima arahan terutama tentang peningkatan
pertumbuhan dan perkembangan anak, penggunaan fasilitas kesehatan dan lain –
lain dibandingkan dengan keluarga dengan latar belakang pendidikan rendah.
6) Iklim/cuaca
Iklim tertentu akan mempengaruhi status kesehatan
anak misalnya musim penghujan akan dapat menimbulkan banjir sehingga
menyebabkan sulitnya transportasi untuk mendapatkan bahan makanan, timbul
penyakit menular, dan penyakit kulit yang dapat menyerang bayi dan anak – anak.
Anak yang tinggal di daerah endemic misalnya endemic demam berdarah, jika
terjadi perubahan cuaca wabah demam berdarah akan meningkat.
7) Olahraga
/ latihan fisik
Manfaat olahraga atau latihan fisik yang teratur
akan meingkatkan sirkulasi darah sehingga meningkatkan suplai oksigen ke
seluruh tubuh, meningkatkan aktivitas fisik dan menstimulasi perkembangan otot
dan jaringan sel.
8) Posisi
anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, anak sulung, anak
tengah atau anak bungsu akan mempengaruhi pola perkembangan anak tersebut
diasuh dan dididik dalam keluarga.
9) Status
kesehatan
Status kesehatan anak dapat berpengaruh pada
pencapaian pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat terlihat apabila anak
dalam kondisi sehat dan sejahtera maka percepatan pertumbuhan dan perkembangan
akan lebih mudah dibandingkan dengan anak dalam kondisi sakit.
10) Faktor
hormonal
Faktor hormonal yang berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak adalah somatotropon yang berperan dalam mempengaruhi
pertumbuhan tinggi badan hormone tiroid dengan menstimulasi metabolisme tubuh,
glukokortiroid yang berfungsi menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari
testis untuk memproduksi testosterone dan ovarium untuk memproduksi esterogen
selanjutnya hormone tersebut akan mestimulasi perkembangan seks baik pada anak
laki – laki maupun perempuan sesuai dengan peran hormonnya.
Bab
3
Penutup
A. Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan adalah suatu proses
pertumbuhan fisik dengan bertambahnya organ tubuh karena proses pertumbuhan
sel. Tahapan tumbuh kembang anak disertai dengan 5 fase yaitu fase neonatus,
fase bayi, fase prasekolah/balita, fase anak sekolah dan fase remaja. Pada
tahapan pola perkembangan anak dibagi menjadi 4 tahap yaitu : masa pralahir,
masa neonatus, masa bayi, dan masa anak. Adapun faktor – faktor yang
mempengaruhi tumbuh kembang anak yaitu : faktor herediter, faktor lingkungan,
faktor nutrisi, faktor lingkungan budaya, fakor status sosial dan ekonomi
keluarga, faktor iklim/cuaca, faktor olahraga/latihan fisik, faktor posisi anak
dalam keluarga, faktor status kesehatan, dan faktor hormonal.
Daftar
pustaka
Rukiyah, Ai yeyeh S.Si.T,TIM.2010.Asuhan
Neonatus,Bayi dan anak balita.Jakarta: Trans Info Media
The Best Casino Sites 2021 - jtmhub.com
AntwoordVee uitBest Casino Sites 2021 — Learn the basics of casino sites and 전라남도 출장마사지 mobile apps for Android and iOS. ✓ Learn 전라남도 출장안마 how to 김천 출장안마 register and 충청북도 출장마사지 play 속초 출장샵 and win real money.